Endometriosis: Tinjauan Perangai Imunopatobiologi sebagai Modalitas Baru untuk Menegakkan Diagnosis Endometriosis Tanpa Visualisasi Laparoskopi (Kajian Pustaka)

  • W. HADISAPUTRA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Tujuan: Meninjau perangai imunopatobiologi penderita endometriosis sebagai modalitas baru untuk menegakkan diagnosis endometriosis tanpa visualisasi laparoskopi. Rancangan/rumusan data: Tinjauan pustaka. Kesimpulan: Endometriosis bisa dilihat sebagai proses inflamasi pelvis dengan perubahan fungsi sel yang berkaitan dengan kekebalan dan jumlah makrofag aktif yang meningkat dalam cairan peritoneum yang mensekresi berbagai produk lokal, seperti faktor pertumbuhan dan sitokin. Meningkatnya sitokin dan faktor-faktor lain dalam cairan peritoneum diikuti dengan meningkatnya faktor-faktor serupa, seperti CRP, SAA, TNF- α, MCP-1, IL-6 dan CCR1, dalam darah tepi pada penderita endometriosis. Monosit CD44+ dan CD14+ meningkat secara bermakna, sementara limfosit T CD3+ dan limfosit B CD20+ menunjukkan pengurangan sedikit tetapi bermakna dalam darah tepi penderita endometriosis. Ini menunjukkan bahwa endometriosis dapat dilihat sebagai penyakit lokal dengan manifestasi, sub-klinis sistemik. [Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-3: 180-4] Kata kunci: endometriosis, faktor inflamasi, sitokin, sel darah putih

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

W. HADISAPUTRA, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Divisi Kesehatan Reproduksi Departemen Obstetri dan Ginekologi
Published
2016-10-14
Section
Other