Hubungan pajanan infeksi helicobacter pylori dengan kejadian hiperemesis gravidarum

  • D.M.R. ASIH Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Tujuan: Mengetahui keterkaitan dan besar risiko infeksi Helicobacter Pylori terhadap kejadian Hiperemesis Gravidarum. Tempat: Ruang perawatan kebidanan dan poliklinik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati, RSPAD Gatot Subroto Jakarta, RSUD Tangerang. Rancangan/rumusan data: Penelitian bersifat Comparative Cross Sectional yang membandingkan adanya Ig G anti Helicobacter Pylori pada kelompok kasus perempuan hamil dengan Hiperemesis Gravidarum dan kelompok kontrol yaitu perempuan hamil yang asimptomatik. Bahan dan cara kerja: Penelitian dilakukan selama 15 bulan (Agustus 2006 - Oktober 2007). Selama periode tersebut didapat 55 perempuan hamil usia gestasi 6-16 minggu yang menderita Hiperemesis Gravidarum dan 55 perempuan hamil asimptomatik dengan usia gestasi yang sama. Dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, ultrasonografi, pemeriksaan laboratorium: darah tepi, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, gula darah, urinalisa, keton urin dan serologi IgG anti Helicobacter Pylori. Adanya infeksi Helicobacter Pylori ditandai dengan adanya IgG pada serum sampel yang ditegakkan dengan pemeriksaan ELISA di Laboratorium Biomedik RSU Mataram, sedangkan diagnosis Hiperemesis Gravidarum ditegakkan dengan gejala klinis dan keton urin positif. Data penelitian diolah dengan menggunakan program STATA 8, analisa kesetaraan kelompok penelitian dengan uji chi square dan analisa multivariat dengan metoda regresi logistik bagi variabel independen yang menunjukkan kemaknaan pada analisa bivariat. Hasil: IgG anti Helicobacter Pylori positif didapat pada 37 perempuan (67,3%) kelompok kasus, dan 19 perempuan (34,5%) kelompok kontrol. Prevalensi Helicobacter Pylori seropositif pada kelompok kasus 56,97% - 77,63% dan pada kelompok kontrol 29,96% - 39,04% (95% CI). Terdapat hubungan bermakna antara infeksi Helicobacter Pylori dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum (p 0,001). Didapati pula hubungan bermakna antara indeks masa tubuh (IMT) 25 dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum (p 0,014). Tidak didapati perbedaan bermakna pada usia, pendidikan, pekerjaan serta jumlah anak. Kesimpulan: Perempuan hamil muda yang terinfeksi Helicobacter Pylori dan perempuan hamil muda dengan berat badan berlebih, berisiko lebih tinggi mengalami Hiperemesis Gravidarum. [Maj Obstet Ginekol Indones 2009; 33-3: 143-50] Kata kunci: infeksi helicobacter pylori, serologi, hiperemesis gravidarum

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

D.M.R. ASIH, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Published
2016-12-16
Section
Other