Prevalensi infeksi klamidia pada jaringan serviks dan jaringan tuba dan sebarannya menurut faktor demografi dan faktor risiko lain di kalangan pasien kehamilan tuba terganggu (Studi Epidemiologi di RSCM)

  • M. EMERALDI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mengetahui prevalensi infeksi klamidia di jaringan serviks dan jaringan tuba dengan menggunakan metode pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), dan bersamaan dengan itu dicoba untuk diketahui sebarannya menurut faktor demografi dan faktor risiko di kalangan pasien dengan kehamilan tuba terganggu. Rancangan/rumusan data: Studi potong lintang (cross sectional). Bahan dan cara kerja: Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2008 sampai Agustus 2008 terhadap 25 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan menjalani operasi salpingektomi pengangkatan tuba) di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Semua subjek penelitian mengisi formulir persetujuan, melakukan pengisian kuesioner berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan ginekologi, kemudian dilakukan pengambilan swab serviks dan sampel jaringan tuba untuk dilakukan deteksi infeksi klamidia dengan menggunakan metode PCR. Hasil dan kesimpulan: Didapatkan prevalensi infeksi klamidia trakomatis di jaringan serviks dan jaringan tuba pada pasien dengan kehamilan tuba terganggu adalah 12% (3/25) dan 4% (1/25). Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik saat datang, didapatkan kecenderungan peningkatan risiko infeksi klamidia di serviks pada usia di atas 31 tahun, status pendidikan SD-SLP, usia di atas 21 tahun saat melakukan hubungan seksual, riwayat infertilitas, riwayat keputihan, riwayat infeksi kemih, dan servisitis walaupun secara statistik tidak bermakna. [Maj Obstet Ginekol Indones 2009; 33-2: 80-6] Kata kunci: kehamilan tuba terganggu, infeksi klamidia trakomatis, PCR

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

M. EMERALDI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Published
2016-12-16