The Role of Probiotics in Urinary Tract Infections in Women
Peran Probiotik dalam Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan
Abstract
Objective: To review the role of probiotics in urinary tract
infections in women
Methods: Systematic review was conducted by searching
fi ve databases with several keywords, namely “urinary tract
infection”, “cystitis”, “women” and “probiotics”. Articles that
have gone through peer review are included in the study
if they meet the inclusion and exclusion criteria. Reporting
follows the PRISMA rules.
Results: The women included in this study varied from early
adulthood to postmenopausal, most of whom were sexually
active, used birth control methods, and had recurrent
urinary tract infections. The results showed that the use of
probiotics in varied outcomes, either positive or not showed
signifi cant results. This is also due to the differences in the
outcomes studied and the additional materials used. This
also contributed to the emergence of adverse effects.
Conclusion: The use of probiotics in the treatment of
cystitis and urinary tract infections has hope, although not
all studies show signifi cant results. The side effects found
are still tolerable although they need to be considered.
Keywords: cystitis, probiotic, urinary tract infection, women.
Abstrak
Tujuan: Meninjau peran probiotik dalam infeksi saluran
kemih pada perempuan.
Metode: Tinjauan sistematis dilakukan dengan mencari lima
database dengan beberapa kata kunci, yaitu “infeksi saluran
kemih”, “sistitis”, “perempuan” dan “probiotik”. Artikel yang
telah melalui peer review diikutsertakan dalam penelitian
jika memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pelaporan
mengikuti aturan PRISMA.
Hasil: Perempuan yang diikutsertakan dalam penelitian ini
bervariasi mulai dari dewasa awal hingga pascamenopause,
sebagian besar aktif secara seksual, menggunakan metode
kontrasepsi, dan mengalami infeksi saluran kemih berulang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan probiotik
pada infeksi saluran kemih menunjukkan hasil yang positif
maupun tidak menunjukkan hasil yang signifi kan. Hal ini
juga disebabkan perbedaan outcome dan bahan tambahan
yang digunakan. Penggunaan bahan juga berkontribusi
pada munculnya efek samping.
Kesimpulan: Penggunaan probiotik dalam pengobatan
sistitis dan infeksi saluran kemih memiliki harapan, walaupun
tidak semua penelitian menunjukkan hasil yang signifi kan.
Efek samping yang ditemukan masih dapat ditoleransi
meskipun perlu diperhatikan.
Kata kunci: infeksi saluran kemih, perempuan, probiotik,
sistitis.
Downloads
Copyright (c) 2023 Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.