Hubungan ekspresi Her-2/neu dan p53 terhadap respons terapi dan kelangsungan hidup penderita kanker ovarium jenis epitel

  • Y. M. HIDAYAT Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung
  • ANDRIJONO ANDRIJONO Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta
  • S. G. MIHARDJA Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung
  • B. SIREGAR Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui adanya over ekspresi Her-2/neu dan p53 pada penderita kanker ovarium jenis epitel yang telah dilakukan operasi dan kemoterapi di RSCM dan hubungannya dengan derajat keganasan histopatologi, respons kemoterapi dan survival 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. Bahan dan cara kerja: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan historical cohort untuk mendapatkan gambaran prevalensi over ekspresi Her-2/neu dan p53 pada penderita tumor ganas ovarium jenis epitel, faktor-faktor risiko klinis, derajat keganasan histopatologis dan bagaimana hubungan faktor-faktor risiko tersebut dengan keberhasilan terapi yang telah diberikan dan survival 1 tahun, 2 tahun, dan 5 tahun di RSCM dari Januari 1999 sampai Desember 2003. Hasil: Sejak Januari 1998 sampai 31 Desember 2003, dapat dikumpulkan 178 kasus kanker ovarium jenis epitel sesuai pemeriksaan histopatologi di Bagian Patologi Anatomi FKUI. Dari 178 kasus tersebut yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian ini sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 34 kasus (telah memenuhi minimal sampel 30 kasus). Pada analisa data demografi ternyata insidensi terbanyak pada usia ratarata penderita 45,7 tahun dan sebagian besar kasus datang ke RSCM pada stadium lanjut 64,7% dengan jenis tipe sel yang mempunyai perangai buruk 41,4% (clear cell/small cell, adenocarcinoma, dan undifferentiated). Pada penelitian ini didapatkan angka survival penderita karsinoma ovarium, survival ≥ 1 tahun (70,5%), survival ≥ 3 tahun (47,1%), dan survival ≥ 5 tahun (41,2%), sedangkan prevalensi over ekspresi pada subjek penelitian sebanyak 8,8%, lebih rendah dari yang didapatkan peneliti-peneliti lain. Ekspresi protein gen p53 positif (+1, +2, +3) didapatkan sebanyak 50% dan negatif ekspresi 50%. Pada analisa korelasi dengan berbagai variabel klinis, yakni tipe sel, diferensiasi sel, stadium, respons kemoterapi, lama bebas penyakit dan survival 1 tahun, 2 tahun, dan 5 tahun tidak tampak perbedaan yang berarti, distribusi pada ekspresi Her-2/neu dan p53 positif dan negatif hampir merata. Tidak terbukti adanya perbedaan yang bermakna dengan p > 0,05. Sedangkan hubungan variabel klinis dengan respons kemoterapi dan survival pada penelitian ini memperlihatkan perbedaan yang cukup bermakna misalnya pada pembedahan komplit memberikan angka survival 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun yang lebih baik dibandingkan sitoreduksi sub-optimal terbukti dengan analisa statistik koefisien korelasi rank spearman didapatkan angka rs = 0,450 dengan p = 0,011 (p < 0,05). Kesimpulan: Ditemukan angka prevalensi over ekspresi protein gen Her-2/neu di RSCM (+2) 8,8% dan ekspresi protein gen p53 50%. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan bermakna antara over ekspresi protein gen Her-2/neu dan p53 dengan gambaran diferensiasi sel, respons kemoterapi dan survival, akan tetapi didapatkan hubungan yang bermakna antara variabel klinis jenis tindakan operasi, stadium, dan diferensiasi sel dengan respons kemoterapi dan survival. [Maj Obstet Ginekol Indones 2008; 32-4: 193-205] Kata kunci: over ekspresi, Her-2/neu, p53, respons kemoterapi, survival.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Y. M. HIDAYAT, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung
Departemen Obstetri dan Ginekologi
ANDRIJONO ANDRIJONO, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
S. G. MIHARDJA, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung
Departemen Obstetri dan Ginekologi
B. SIREGAR, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta
Departemen Patologi Anatomi
Published
2016-10-14