Korelasi kadar endothelin-1 darah tali pusat dan kerusakan vaskular plasenta pada pertumbuhan janin terhambat

  • R. M. WIRMAN Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • G. H. WIKNJOSASTRO RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar Endothelin- 1 (ET-1) darah tali pusat pada a.Umbilikalis bayi PJT dan normal serta korelasi antara kadar ET-1 dengan kerusakan vaskular plasenta. Tempat: Instalasi Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Lantai III RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Rancangan/rumusan data: Studi potong lintang. Bahan dan cara kerja: Enam puluh empat subjek, masing-masing 32 orang untuk kelompok kasus (bayi PJT) dan 32 orang kelompok bayi normal dilakukan pemeriksaan kadar ET-1 darah tali pusat (a.Umbilikalis) dengan metoda ELISA dan perbedaan rerata kadar ET-1 tersebut akan diuji secara statistik. Sampel plasenta dari seluruh subjek penelitian dilakukan pemeriksaan histopatologi dan berdasarkan kriteria Salafia. Hasil: Rerata berat lahir bayi pada kelompok PJT lebih rendah dibandingkan rerata kelompok kontrol (1.843 ± 364,4 vs 3.162,5 ± 327,3 gram, p = 0,000). Perbedaan bermakna secara statistik antara kelompok PJT dan kontrol juga diperoleh dari rerata kadar ET-1 8,15 ± 2,7 vs 5,6 ± 1,7 pg/ml, p = 0,000, skor Salafia 6,78 ± 1,7 vs 3,41 ± 1,4, p = 0,000 dan berat plasenta 344,4 ± 81,9 vs 460,16 ± 70,9 gram, p = 0,000. Korelasi antara kadar ET-1 dengan skor Salafia diperoleh nilai p = 0,01 yang berarti terdapat korelasi yang bermakna antara kedua variabel dengan nilai korelasi 0,395, menunjukkan bahwa korelasinya positif dengan kekuatan yang lemah. Antara kadar ET-1 dengan berat lahir bayi terdapat korelasi yang bermakna dengan nilai korelasinya adalah -0,479 menunjukkan korelasi negatif berarti makin tinggi kadar ET-1 makin rendah berat lahir bayi. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar ET-1 darah tali pusat antara bayi PJT dan normal di mana kadar pada PJT lebih tinggi, demikian juga skor Salafia antara kedua kelompok. Ditemukan korelasi positif yang lemah antara kadar ET-1 dan skor Salafia sedangkan antara kadar ET-1 dan berat lahir bayi terdapat korelasi negatif sedang. [Maj Obstet Ginekol Indones 2008; 32-3: 123-30] Kata

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

R. M. WIRMAN, Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
G. H. WIKNJOSASTRO, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Published
2016-10-14
Section
Other