Eliminasi Human Papillomavirus (HPV) dan Respons Terapi pada Adenokarsinoma Serviks dan Karsinoma Sel Skuamos Serviks yang mendapat pengobatan Kemoradiasi

  • B. A. TJOKROPRAWIRO Divisi Onkologi Ginekologi Bagian Obstetri Ginekologi
  • P. HARTONO Divisi Onkologi Ginekologi Bagian Obstetri Ginekologi
  • ANDRIJONO ANDRIJONO FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • BUDIONO BUDIONO FK Unair, Surabaya
  • N. SUPRIANA FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eliminasi DNA HPV risiko tinggi pada karsinoma sel skuamous serviks (KSS) dan adenokarsinoma serviks yang mendapat pengobatan kemoradiasi dan kaitannya dengan respons pengobatan. Bahan dan cara kerja: 22 penderita kanker serviks dengan jenis histopatologi adenokarsinoma dan 26 penderita kanker serviks dengan jenis histopatoloi KSS yang terdiri dari stadium IB-IIIB (FIGO) diambil sebagai sampel secara konsekutif dari penderita yang berkunjung dan dirawat di poliklinik dan ruangan onkologi ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta antara Juli 2005 dan Juli 2006. Pemeriksaan DNA HPV risiko tinggi dengan metode Hybrid Capture 2 (HC2) pada semua sampel tersebut menunjukkan hasil yang positif. Semua penderita mendapat pengobatan kemoradiasi. Pascakemoradiasi dilakukan penilaian respons pengobatan secara klinik dan pemeriksaan HC2 untuk melihat eliminasi DNA HPV risiko tinggi pada penderita tersebut. Hasil: Eliminasi DNA HPV risiko tinggi pada kanker serviks jenis adenokarsinoma lebih kecil dibanding dengan kanker serviks jenis KSS. Pascapemberian kemoradiasi, pada adenokarsinoma terjadi eliminasi DNA HPV 59,1% penderita dibanding dengan kelompok KSS di mana terjadi eliminasi DNA HPV risiko tinggi pada 76,9% penderita. Jenis Adenokarsinoma juga mempunyai angka persistensi DNA HPV risiko tinggi yang lebih besar (40,9%) dibanding dengan jenis KSS (23,1%). Penelitian ini menunjukkan respons pengobatan terhadap kemoradiasi antara kanker serviks dengan jenis adenokarsinoma dan KSS tidak berbeda dan hasil analisis menunjukkan bahwa antara respons terapi dan eliminasi DNA HPV risiko tinggi tidak terdapat hubungan. Pemeriksaan HC2 pascakemoradiasi masih bisa positif pada tumor dengan respons komplit. Kesimpulan: Persistensi DNA HPV risiko tinggi pascakemoradiasi lebih banyak terjadi pada kanker serviks jenis adenokarsinoma dibanding dengan jenis KSS. Untuk melihat apakah hal ini berkaitan dengan terjadinya rekurensi maka diperlukan penelitian dengan waktu pengamatan yang lebih lama. [Maj Obstet Ginekol Indones 2008; 32-2: 105-15] Kata kunci: kanker serviks, HPV, kemoradiasi

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

B. A. TJOKROPRAWIRO, Divisi Onkologi Ginekologi Bagian Obstetri Ginekologi
FK Unair, Surabaya
P. HARTONO, Divisi Onkologi Ginekologi Bagian Obstetri Ginekologi
FK Unair, Surabaya
ANDRIJONO ANDRIJONO, FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Subbagian Onkologi Ginekologi epartemen Obstetri Ginekologi
BUDIONO BUDIONO, FK Unair, Surabaya
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
N. SUPRIANA, FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Departemen Radioterapi
Published
2016-10-14