Association of Husband Support and Postpartum Blues in Postpartum Women
Hubungan antara Dukungan Suami dan Gangguan Postpartum Blues pada Perempuan Pascamelahirkan
Abstract
Objective: To determine the association of husband support and postpartum blues in postpartum women.
Methods: This was a cross-sectional study. Respondents are collected from postnatal women at the Pontianak St. Antonius Hospital, with random sampling. Retrieval of data use a research questionnaire. Data were analysed univariately and bivariate using the Chi-Square test method.
Result: Of the 96 respondents, 5.2% were <20 years old, 49% were in the 20-30 years age group, and 45.8% were> 30 years old . For parity data, 38.5% were primiparous women and 61.5% were multiparous women. As for employment status, 68.8% are in the unemployed group, and 31.2% are in the working group. 47.9% of respondents received inadequate husband support, and 52.1% respondents received adequate husband support. While 44.8% of respondents experienced postpartum blues, 55.2% did not. The results of the bivariate analysis showed a significant relationship between husband support and postpartum blues with p=0.042 and OR=2.331.
Conclusion: We found a significant relationship between husband support and postpartum blues disorder.
Keyword: family, husband support, postpartum blues.
Abstrak
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan gangguan postpartum blues pada perempuan pascamelahirkan.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan studi potong lintang, yang dilakukan di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak pada perempuan pascamelahirkan dengan metode pengambilan sampel acak sederhana. Dukungan suami diukur dengan menggunakan kuesioner Dukungan Suami dan PPB diukur dengan menggunakan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Data dianalisis dengan menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil: Dari 96 responden, sebanyak 5,2 % berada pada usia <20 tahun, 49% berada pada kelompok usia 20-30 tahun, dan 45.8% berada pada usia >30 tahun. Untuk data paritas, 38,5% adalah perempuan primipara dan 61,5% adalah perempuan multipara. Sementara untuk status pekerjaan, 68.8% adalah kelompok tidak bekerja dan 31,2% adalah kelompok bekerja. Responden yang mendapat tingkat dukungan suami yang kurang ada sebanyak 47,9% dan dukungan suami yang baik ada 52.1%. Responden yang mengalami PPB ada sebanyak 44,8% dan yang tidak mengalami PPB ada sebanyak 55,2%. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami PPB dengan nilai p=0,042 dan OR sebesar 2,331.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dan PPB.
Kata kunci: dukungan suami, gangguan postpartum blues, keluarga.
Downloads
Copyright (c) 2021 Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.