Kesintasan Pasien Karsinoma Ovarium dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (Pemantauan 5 tahun)

  • O. KHONSA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • L. NURANNA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • B. SUTRISNA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Latar belakang: Kanker ovarium merupakan kanker ketujuh tersering ditemukan di seluruh dunia. Beberapa tulisan menekankan pentingnya faktor-faktor prognostik untuk perencanaan dan prediksi hasil pengobatan. Kesintasan kanker ovarium yang dilaporkan bervariasi berdasarkan stadium saat ditemukan. Di Indonesia, dalam hal ini di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, data-data seperti yang disebutkan di atas masih terbatas. Tujuan: Mengetahui kesintasan 1 tahun hingga 5 tahun dari penderita karsinoma ovarium yang ditatalaksana di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan hubungannya dengan faktor usia, derajat dan jenis histopatologi, jenis pembedahan, adanya asites, adanya residu tumor, dan pemberian kemoterapi adjuvan. Tempat: Departemen/KSMF Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Bahan dan cara kerja: Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan penelitian kohort hostoris. Data yang diperoleh dianalisis dengan program Kaplan-Maier. Analisis multivariat menggunakan model cox proportional hazard regresi. Hasil: Terdapat 270 kasus kanker ovarium selama kurun waktu 1998 - 2003, hanya 178 kasus yang masuk dalam kriteria inklusi. Subjek penelitian berusia rata-rata 42,7 tahun. Sebanyak 43,8% kasus mendapatkan operasi adekuat, sementara 51,7% kasus diketahui sudah tergolong stadium III. Sebanyak 27% kasus berjenis histopatologi serosum, sisanya adalah musinosum, sel bening, endometrioid dan lainnya. Sebanyak 52 kasus (29,2%) mendapat kemoterapi secara lengkap. Kesintasan keseluruhan karsinoma ovarium adalah 89,3% (1 tahun); 69,7% (3 tahun); dan 54,8% (5 tahun). Kesintasan 5 tahun stadium I: 94,3%; stadium II: 75%; stadium III: 31%. Kesintasan 2 tahun stadium IV sebesar 11,7%. Usia muda tidak terbukti bermakna memberi kesintasan lebih baik dibanding usia lebih tua. Tindakan operasi adekuat primer, adanya asites, adanya residu tumor, jenis histopatologi, derajat diferensiasi, tidak terbukti bermakna mempengaruhi kesintasan karsinoma ovarium. Stadium FIGO terbukti bermakna sebagai faktor prognostik independen (HR 9,2 kali pada stadium III dan 26,5 kali pada stadium IV). Sementara pemberian kemoterapi terbukti bermakna sebagai faktor prognostik independen dengan efek protektif kemoterapi komplit (HR 1.53 x 10-8) dan kemoterapi inkomplit dengan HR 9.14 x 10-7. [Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-2: 66-72] Kata kunci: karsinoma ovarium, kesintasan, faktor prognostik, stadium, kemoterapi

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

O. KHONSA, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Divisi Onkologi Ginekologi, Departemen/KSMF Obstetri dan Ginekologi
L. NURANNA, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Divisi Onkologi Ginekologi, Departemen/KSMF Obstetri dan Ginekologi
B. SUTRISNA, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Divisi Epidemiologi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas
Published
2016-10-14