The Association between Preeclampsia and Newborn Hearing Loss

Hubungan antara Preeklamsia dengan Penurunan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir

  • Siti R. Nanin Faculty of Medicine Universitas SriwijayaDr. Moh. Hoesin Hospital, Palembang
  • Ansyori Hatta Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya Dr. Moh. Hoesin Hospital, Palembang
  • Alibasyah A. Chakra Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya Dr. Moh. Hoesin Hospital, Palembang
  • Ghanie Abla Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya Dr. Moh. Hoesin Hospital, Palembang
  • Legiran Legiran Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya

Abstract

Objective: to analyze the relationship between PE and the newborn hearing loss

 Method : Analytic observation research withcross sectionaldesign performed inRSMHPalembangsince December 2016 to July 2017, obtained 48 aterm neonates born from mother diagnosed with PE (11 PE and 37 severe PE). Measurements of neonatal hearing loss then performed using emission otoacoustics (OAE) in both ears by ENT division with catagories intepretation of pass and refer. The mothers were physically check and interviewed to obtain demographic data and obstetric history. After the data normality were proved byShapiro Wilktest, we performed bivariate analysis using X2test on demographic and obstetric characteristics of the mother, neonatal demographic characteristics, and determine the relationship of PE with OAE result. The ratio of systolic (SBP) and diastolic (DBP) blood pressure to neonatal hearing loss was determined by independent T test and ROC test. Multivariate analysis was performed to determine the maternal and neonatal risk factors that influenced neonatal hearing loss. Data analysis using SPSS version 18.0.

 Results : There were no significant differences in maternal and neonatal demographic characteristics in neonatal hearing loss (p> 0.05). No significant relationship was found between PE and OAE of both ear (right, p = 0,437; left, p = 0,368). There was difference of mean of SBP and DBP of mother inneonate OAE of both ears (p <0,05) with cut off point of SBP 160 mmHg and DBP 106 mmHg.There was a significant association between DBP (> 106 mmHg) of the mother and birth weight of the fetus (< 2500 g) with referOAE.   

 Conclusion: There was a significant association between neonatal hearing loss and maternal PE, determined primarily by maternal DBP, and neonatal birth weight.

Keywords: maternal blood pressure, OAE,preeclampsia,

 

Abstrak

Tujuan: untuk menilai hubungan PE ibu dengan penurunan pendengarah bayyi baru lahir

Metode: Penelitian observasi analitik dengan disain cross sectionaldilakukan di RSMH Palembang sejak Desember 2016 sampai Juli 2017, diperoleh 48 neonatus aterm lahir dari ibu PE (11 PER dan 37 PEB). Neonatus dilakukan pengukuran pendengaran menggunakan otoakustik emisi (OAE) pada kedua telinga oleh divisi THT dengan kategori intepretasi refer dan pass. Ibu dilakukan pemeriksaan dan wawancara untuk memperoleh data demografi dan riwayat obstetri. Setelah normalitas data dibuktikan dengan tes Saphiro Wilk, dilakukan analisis bivariat menggunakan tes X2 pada karakteristik demografi dan obstetri Ibu, karakteristik demografi neonatus, dan menentukan hubungan preeklampsia dengan hasil OAE. Perbandingan tekanan darah sistolik (TDS) dan diastolik (TDD) terhadap penurunan pendengaran neonatus ditentukan dengan independent T test dan uji ROC. Analisis multivariat dilakukan untuk menentukan faktor risiko Ibu maupun neonatus yang berpengaruh terhadap penurunan pendengaran neonatus. Analisa data menggunakan SPSS versi 18.0.

Hasil: Tidak ditemukan perbedaan signifikan karakteristik demografi Ibu maupun neonatus tehadap penurunan pendengaran neonatus (p>0,05). Tidak ditemukan hubungan signfikan antara kondisi PE dengan OAE kanan (p = 0,437) dan kiri (p = 0,368). Ditemukan perbedaan rerata TDS dan TDD ibu terhadap OAE kedua telinga neonatus (p<0,05) dengan cut off point TDS 160 mmHg dan TDD 106 mmHg. Ditemukan hubungan signifikan antara TDD (>106 mmHg) ibu dan berat lahir janin (>2500 gr) dengan OAE refer.

Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara penurunan pendengaran neonatus dengan kondisi preeklampsia ibu, yang ditentukan terutama oleh TDD ibu, serta berat lahir bayi.

Kata kunci:, OAE, preeklamsia, tekanan darah


Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ansyori Hatta, Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya Dr. Moh. Hoesin Hospital, Palembang

Departement Obstetrics and Gynecology

Alibasyah A. Chakra, Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya Dr. Moh. Hoesin Hospital, Palembang

Departement of Obsterics and Gynecology

Ghanie Abla, Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya Dr. Moh. Hoesin Hospital, Palembang

Departement of Obsterics and Gynecology

Legiran Legiran, Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya

Unit of Health and Medicine Research

Published
2019-10-30
Section
Research Article