Efektivitas Tes Pap pada Tes IVA Positif sebagai Usaha Penapisan Dua Tahap dalam Skrining Kanker Serviks

  • N. L. AGUSDIN Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • D. OCVIYANTI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • E. M. MOEGNI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • F. KUSUMA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Tujuan: Mengetahui efektivitas (sensitivitas dan spesifisitas) tes pap pada tes IVA positif sebagai usaha penapisan dua tahap dalam skrining kanker serviks. Bahan dan cara kerja: Uji diagnostik dengan baku emas histopatologi. Merupakan studi deskriptif, desain penelitian potong lintang. Populasi penelitian adalah wanita seksual aktif berusia berusia 25 - 45 tahun, de-ngan kriteria eksklusi: (1) penampakan serviks mencurigai suatu kega-nasan atau memperlihatkan infeksi; (2) pada pemeriksaan tidak dapat dikenali daerah SSK; (3) dan sudah menjalani pengobatan atau tindakan pada serviks atau rahim. Dalam kurun waktu bulan Oktober 2004 hingga Maret 2005 dilakukan tes IVA di puskesmas/balkesmas oleh bidan yang telah mendapatkan pelatihan IVA. Wanita dengan tes IVA positif dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di poliklinik kolposkopi Departemen Obstetri Ginekologi FKUI-RSCM yakni tes pap dan kolposkopi, serta biopsi bila ditemukan lesi. Pengolahan dan pembacaan sediaan pap dan biopsi dilakukan di laboratorium Sitologi dan Patologi Obstetri dan Ginekologi FKUI RSCM. Hasil: Telah dilakukan pemeriksaan IVA terhadap 1156 wanita, 1 orang tidak dimasukkan ke dalam sampel penelitian karena secara makroskopik didiagnosis sebagai kanker serviks stadium IIA. Dari 1155 didapatkan IVA negatif 1057 sampel dan IVA positif 98 sampel. Angka positif palsu tes IVA yang dilakukan Bidan sebesar 50%. Sensitivitas pemeriksaan serial dua tahap IVA-Pap berdasarkan histopatologi yang dikelompokkan atas ada/tidaknya lesi intraepitel skuamosa (LIS) adalah 22,45% dan 8,16%, dan spesifisitasnya adalah 93,88% dan 100%. Sedangkan bila hasil histopatologi dikelompokkan atas ada tidaknya lesi intraepitel skuamosa derajat tinggi (LISDT) maka sensitivitasnya adalah 50% dan 25% dan spesifisitasnya adalah 87,23% dan 96,81%. Faktor-faktor risiko yang mempunyai hubungan bermakna dengan temuan lesi prakanker serviks (histopatologi LISDR/LISDT) pada penelitian ini adalah adalah usia saat hubungan seks pertama kali di bawah 20 tahun, menikah lebih dari 1 kali, pengguna kontrasepsi pil, keputihan, merokok, dan wanita PSK. Kesimpulan: Efektivitas pemeriksaan serial dua tahap IVA-Pap lebih baik daripada pemeriksaan satu tahap, dalam hal spesifisitas dan menurunnya angka positif palsu. Rendahnya sensitivitas tes pap pada kasus IVA positif perlu penelitian lebih lanjut, salah satu kemungkinan adalah karena semua lesi pada penelitian ini adalah lesi-lesi kecil (< 10% area SSK), yang mengakibatkan tingginya angka negatif palsu tes pap. Spesifisitas pemeriksaan dua tahap IVA-Pap sangat baik, sehingga bila sensitivitas pemeriksaan serial ini diperbaiki maka dapat digunakan sebagai alternatif penyaring kasus-kasus lesi prakanker yang akan dikirim/ dirujuk untuk tindak lanjut. {Maj Obstet Ginekol Indone 2006; 30-3: 164-74] Kata kunci: tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), tes pap, histopatologi, efektivitas, sensitivitas, spesifisitas.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

N. L. AGUSDIN, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
D. OCVIYANTI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
E. M. MOEGNI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
F. KUSUMA, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Published
2016-10-14
Section
Other