Kekuatan Otot Dasar Panggul pada Primigravida (Penelitian Pendahuluan)

  • F. DINATA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • B. I. SANTOSO Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • S. A. NUHONNI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • SURJANTO SURJANTO Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Tujuan: Mengetahui ada tidaknya penurunan kekuatan otot dasar panggul selama kehamilan, yang dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya stres inkontinensia urin. Tempat: Poliklinik Obstetri Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Bahan dan cara kerja: Subjek penelitian adalah primigravida. Penilaian dilakukan sebanyak dua kali, masing-masing pada kehamilan 20-28 minggu dan 29-36 minggu. Kekuatan otot dasar panggul diukur dengan alat myofeedback, yaitu Myomed 932 (Enraf Nonius, The Nederlands). Pasien melakukan 3 kontraksi maksimal dengan interval istirahat di antaranya. Dari 3 kontraksi tersebut diambil rata-ratanya dalam satuan hPa dan dijadikan sebagai nilai kekuatan otot dasar panggul. Hasil: Selama Oktober 2006 hingga Mei 2007, diperoleh 67 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Karakteristik subjek penelitian: 80,6% berada dalam kelompok umur 18-30 tahun. Hampir berimbang kelompok subjek yang berpendidikan menengah (56,7%) dan tinggi (43,3%). Sebagian besar adalah ibu rumah tangga (61,2%). Tiga kelompok suku bangsa terbanyak yaitu Jawa (29,8%), Betawi (26,9%) dan Sunda (17,9%). Dengan uji t tidak berpasangan, ditemukan bahwa kekuatan otot dasar panggul primigravida pada trimester II dan trimester III tidak terdapat perbedaan bermakna (p = 0,936). Rerata pada trimester II yaitu 30,76 ± 9,60 hPa dan pada trimester III yaitu 30,90 ± 9,67 hPa. Rerata pada seluruh kehamilan yaitu 30,83 ± 9,60 hPa. Kesimpulan: Kecenderungan kekuatan otot dasar panggul yang diukur dengan alat Myomed 932 pada primigravida kehamilan trimester II adalah 30,76 ± 9,60 hPa dan trimester III adalah 30,90 ± 9,67 hPa. Tidak terdapat perbedaan bermakna kekuatan otot dasar panggul pada primigravida kehamilan trimester II dan trimester III. [Maj Obstet Ginekol Indones 2008; 32-2: 77-81] Kata kunci: otot dasar panggul, kekuatan, primigravida, stres inkontinensia urin

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

F. DINATA, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
B. I. SANTOSO, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
S. A. NUHONNI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Rehabilitasi Medik
SURJANTO SURJANTO, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Unit Riset Kedokteran (MRU-FKUI)
Published
2016-10-14