Perubahan Densitas Mineral Tulang Lumbal Perempuan Pengguna Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) selama 6 Bulan di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan

  • E. KASMARA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • K. SUMAPRAJA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • S. S.I. SANTOSO Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
  • I. S. WIDYAHENING Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract

Tujuan: Untuk mengetahui densitas mineral tulang (DMT) lumbal perempuan Indonesia berusia 20 - 35 tahun sebelum dan setelah pemberian kontrasepsi suntik DMPA selama 6 bulan, dan mengetahui hubungan antara faktor asupan kalsium dan aktivitas fisik perempuanperempuan tersebut dengan DMT lumbal. Tempat: Puskeskmas Kecamatan Tebet, Jakarta Timur, Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan Klinik Imunoendokrinologi Yasmin, Jakarta Pusat. Rancangan/rumusan data: Penelitian ini bersifat eksperimental self-controlled dengan rancangan pra-intervensi dan pasca-intervensi pada kelompok subyek. Bahan dan cara kerja: Sembilan-belas responden perempuan paritas satu berusia antara 20-35 tahun menjalani pemeriksaan densitas mineral tulang (DMT) lumbal 1-4 dengan menggunakan densitometri DEXA (dual energy x-ray absorptiometry). Para responden adalah akseptor KB suntik depo medroksi progesteron asetat (DMPA) pertama kali, dengan jadual pemberian sebesar 150 mg DMPA intramuskular tiap tiga bulan. Selain itu, didapatkan data mengenai berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT), asupan kalsium per hari dan aktivitas fisik responden. Kemudian dilakukan pemeriksaan DMT lumbal 1-4 yang kedua setelah 6 bulan penggunaan kontrasepsi DMPA. Hasil: Didapatkan rata-rata usia subyek (n = 11) adalah 25,0 ± 4,2 tahun (rentang 20 - 33 tahun). Rata-rata berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh berturut-turut adalah sebesar 49,7 ± 6,2 kg (41 - 60 kg); 151,8 ± 6,2 cm (142 - 163 cm) dan 21,61 ± 2,74 kg/m2 (17,69 - 26,67 kg/m2). Densitas mineral tulang (DMT) L1-L4 awal menunjukkan rata-rata 0,958 ± 0,023 g/cm2 (0,876 - 1,080 g/cm2), rata-rata nilai T awal sebesar -1,26 ± 0,61 (-1,85 sampai dengan -0,25). Nilai rata-rata asupan kalsium per hari sebesar 329,01 ± 228,22 mg (78,25 - 784,55 mg). Rata-rata DMT L1-L4 akhir adalah sebesar 0,969 ± 0,078 g/cm2 (0,844 - 1,084 g/cm2), rata-rata nilai T akhir sebesar -1,17 ± 0,65 (-2,21 sampai dengan -0,22). Rata-rata pengeluaran energi total (Total Energy Expenditure [TEE]), laju metabolik basal (Basal Metabolic Rate [BMR]) dan faktor aktivitas (Activity Factor [AF]) berturut-turut adalah sebesar 2157,51 ± 342,55 kkal (1679,58 - 2753,49 kkal); 1288,05 ± 69,64 kkal (1189,20 - 1411,30 kkal) dan 1,68 ± 0,24 (1,4 - 2,1). Rata-rata persentase perubahan DMT adalah sebesar 1,13 ± 2,86% (-3,76 sampai dengan 6,74%). Terdapat korelasi yang sangat lemah dan tidak bermakna statistik antara faktor aktivitas dengan persentase perubahan DMT (r = 0,066, p = 0,846), antara IMT dengan persentase perubahan DMT (r = 0,098, p = 0,774). Sedangkan korelasi antara asupan kalsium per hari dengan persentase perubahan DMT adalah lemah (r = 0,457) dengan tingkat kemaknaan 0,158 (tidak bermakna). Analisis multivariat menunjukkan tidak ada perubahan yang bermakna secara statistik antara persentase perubahan DMT dengan IMT, asupan kalsium dan faktor aktivitas (p = 0,515). Kesimpulan: Pada sebelas responden yang diteliti, tidak terdapat perubahan bermakna DMT lumbal 1-4 setelah pemberian DMPA selama 6 bulan pertama dan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara penggunaan DMPA selama 6 bulan pertama dengan indeks massa tubuh, asupan kalsium dan aktivitas fisik. [Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-4: 243-50] Kata kunci: densitas mineral tulang (DMT), depo medroksi progesteron asetat (DMPA), indeks massa tubuh (IMT), asupan kalsium, faktor aktivitas.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

E. KASMARA, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
K. SUMAPRAJA, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
S. S.I. SANTOSO, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Obstetri dan Ginekologi
I. S. WIDYAHENING, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas
Published
2016-10-14